Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Rangkaian Lampu Kepala Pada Mobil dan Motor

Rangkaian Lampu Kepala Pada Mobil dan Motor


Rangkaian Lampu Kepala Pada Mobil dan Motor


Rangkaian Lampu Kepala - Sistem penerangan menjadi komponen cukup penting yang akan membantu pengendalian kendaraan di daerah pencahayaan minim atau saat malam hari. Lampu utama yang dijadikan sebagai penerangan inti yaitu lampu kepala atau headlamp.

Headlamp adalah lampu utama kendaraan yang terletak paling menonjol dibagian depan. Dengan bentuknya yang paling besar dibandingkan dengan jenis lampu lainnya maka tak heran cahayanya juga cukup terang.



Untuk memaksimalkan pencahayaan maka pada headlamp kita mengenal low beam dan high beam. Apa itu ?

Low Beam merupakan lampu dengan jarak sorotan cahaya pendek, yakni sekitar 3 hingga 5 meter kedepan.
High Beam merupakan lampu dengan jarak sorotan cahaya lebih jauh bisa 7 hingga 10 meter,

Baik low atau high beam terletak pada satu buah lampu. Namun lampu ini memiliki dua unit filamen. Sehingga ketika kita buka lampu ini maka akan ada tiga buah terminal. Namun saat ini, banyak mobil sudah mengusung lampu proyektor. Pada lampu projie ini, letak high beam dan low beam dibuat terpisah. Hal itu dikarenakan lampu proyektor hanya memiliki satu arah pencahayaan. Sehingga satu lampu entah high beam ataupun low beam biasanya akan diletakan menyatu dengan lampu DRL.

Pada artikel ini, kita akan membahas rangkaian kelistrikan lampu kepala pada mobil dan motor. Mungkin anda bertanya-tanya, mengapa lampu motor bisa nyala secara otomatis ketika mesin hidup ? diartikel ini kita akan membahasnya.


Komponen Lampu Kepala


Dalam satu unit lampu kepala, akan ada beberapa komponen yang berinteraksi antara lain

  • Baterai, tak dipungkiri seluruh sistem elektronika pasti memerlukan baterai sebagai sumber tenaga listrik.
  • Fuse, fungsinya untuk mengamankan rangkaian kelistrikan lampu dari adanya arus berlebih.
  • Relay, sebagai saklar arus utama pada lampu.
  • Switch, berfungsi untuk memberikan perintah untuk menyalakan lampu.
  • Beban/Lampu, berfungsi sebagai aktiator yang mengubah energi listrik menjadi cahaya.

Bagaimana Cara Kerja Lampu Kepala ?

Alur kelistrikan pada lampu kepala, diawali ketika menekan tombol switch. Ada 3 unit rangkaian headlight, yakni standar headlight, auto headlight dan semi auto headlight.


1. Standar/Manual Headlight




Untuk tipe pertama sering ditemui pada mobil. Dimana lampu kepala akan aktif ketika kita menekan saklar lampu, maka alurnya sebagai berikut.

Saat saklar lampu low beam diaktifkan maka arus dari baterai mengakir memasuki relay.
Pada relay, arus tersebut terpecah menjadi dua bagian. Bagian pertama masuk ke terminal 30 relay melewati sebuah fuse sebagai arus lampu, dan bagian kedua masuk ke terminal 85 relay sebagai arus control.
Karena saklar dalam kondisi terhubung maka terminal 86 relay terhubung dengan masa karena posisi saklar low beam ini berada ditengah hubungan terminal 86 dan masa.
Sehingga kontak didalam relay akan menghubungkan terminal 30 dan 87.
Hal itu akan menyebabkan aliran arus dari terminal 30 relay keluar melalui terminal 87 masuk ke lampu kepala kiri dan kanan yang disambungkan secara pararel.
Karena masa lampu sudah terhubung secara default maka lampu langsung menyala.

Kedua, ketika lampu high dinyalakan maka ada perubahan aliran arus.


Relay low beam akan terputus karena saklar lampu beralih dari low ke high beam.
Seketika itu juga ada aliran listrik baru dari baterai masuk ke terminal 30 dan 85 relay high beam.
Karena posisi saklar highbeam tersambung, otomatis kontak didalam relay akan menghubungkan terminal 30 dan 87.
Hal itu akan menyebabkan adanya aliran listrik yang keluar dari terminal 87 relay masuk ke lampu kepala.
Sehingga low beam akan terhenti dan high beam akan menyala, penggantian penyinaran dari lampu dekat ke jauh ini dilakukan secara cepat.

Lampu kepala pada rangkaian diatas tidak dipengaruhi oleh kunci kontak. Dengan kata lain lampu akan menyala meski kunci kontak pada posisi OFF.


2. Semi Auto Headlight


Pada tipe kedua, sebenarnya sama saja kontrolnya seperti tipe yang pertama. Namun, output dari terminal 86 relay low beam akan dipararel ke saklar tambahan sebagai saklar auto headlamp. Alurnya sebagai berikut.

Saat saklar dinyalakan, maka lampu tetap mati karena saklar ini melewati hubungan kunci kontak.
Saat kunci kontak OFF, maka aliran listrik akan tercipta dari baterai masuk ke terminal 30 dan 85 relay low beam dan keluar melalui terminal 86 relay.
Output dari terminal 86 masuk ke saklar dan menuju kolektor transisitor pada saklar auto.
Disisi lain, kaki emitor transistor sudah terhubung ke saklar auto yang juga menghubungkan masa dengan transistor,
Namun, aliran tidak terbentuk karena kaki basic belum mendapatkan arus listrik.
Ketika kunci kontak pada posisi ON, maka kaki akan ada arus yang mengalir ke kaki basic sehingga arus ini akan menghubungkan kaki emitor dan kolekor.
Hal itu menyebabkan arus dari terminal 86 relay menyebrang ke masa sehingga lampu low beam bisa hidup.


3. Auto Headlight



Pada tipe ketiga, sering kita jumpai pada lampu motor dimana lampu dekat akan otomatis hidup ketika kita start mesin. Bagaimana alur rangkaian auto headlamp ini ?

Arus baterai langsung terhubung ke relay high dan low beam.
Pada relay low beam, arus keluar dari terminal 86 masuk menuju saklar lampu high beam.
Dalam keadaan lampu high off, maka saklar akan menghubungkan sisi output relay low beam dengan massa.
Namun dibagian output saklar yang harusnya terhubung dengan masa akan dilewatkan terlebih dahulu ke sebuah transistor. Skemanya seperti yang dijelaskan diatas, namun arus basic kali ini berasal dari sinyal CKP sensor.

Untuk rangkakaian lampu flash atau tembak, semuanya hampir sama. Dimana saklar flash akan mengambil arus dari output 86 relay high beam.


Demikian artikel singkat mengenai rangkaian kelistrikan lampu kepala pada mobil. Semoga bermanfaat.


Buka juga :

Post a Comment for "Rangkaian Lampu Kepala Pada Mobil dan Motor"