Deadman pada Kereta
Deadman pada Kereta |
Selama dekade terakhir abad ke-19, kereta yang bertenaga listrik mulai muncul. Sejak tidak dibutuhkannya seorang fireman untuk menjaga api tetap menyala pada locomotif uap, maka hanya ada satu orang yang dibutuhkan di dalam kabin (yaitu masinis itu sendiri). Namun, harus dipikirkan bahwa harus ada beberapa cara untuk memastikan seorang masinis selalu terus waspada, dan tentu ia akan tetap berada di dalam kabin ketika kereta berjalan. Oleh karena itu, sudah menjadi hal yang lumrah untuk menyediakan beberapa jenis perangkat kewaspadaan.
Perangkat kewaspadaan awalnya dipasang untuk mengkover kondisi di mana masinis tiba-tiba pingsan karena sakit, sementara ia harus tetap bertanggung jawab atas perjalanan kereta api. Perangkat kewaspadaan ini biasanya meliputi sebuah spring tuas atau tombol kontrol bermuatan listrik. Oleh karena itu dengan cepat menjadi dikenal sebagai "tuas deadman". Baru-baru ini menjadi dikenal sebagai perangkat kewaspadaan atau "perangkat keselamatan pengemudi" (DSD). Di Prancis itu disebut "VACA", singkatan dari "veille Automatique de Contôle à Maintien d'appui".
Ada 3 tipe DSD, antara lain pegas pada master controller handle, pegas pada pedal dan alerter. Deadman handle biasanya memerlukan gerakan konstan untuk memastikan system tetap menyala. Jika handle dilepaskan, maka rem akan bekerja. Pedal membutuhkan operasi secara berkala. Satu menit tampaknya menjadi waktu normal yang diperbolehkan antara depresi pedal. Sebuah alarm akan memperingatkan pengemudi bahwa ia harus menekan pedal dalam waktu 3 detik. Untuk "Alerter", kuncinya adalah pergerakan yang pasti untuk mengkontrol. Jika tidak, maka akan menyebabkan penerapan rem secara otomatis (emergency brake). Ini adalah sistem yang populer di Amerika Serikat. Di beberapa negara, push button digunakan sebagai sistem peringatan.
Gambar deadman tipe button/tombol
Di Perancis Railway dipasang cincin pada pegangan kontroler. Masinis harus menggenggam arena itu dan mengangkat tekanan tuas untuk menjaga rem tetap off. Disana terdapat penundaan waktu yang sangat penting dikarenakan sebagian besar posisi mengemudi berada di tengah kabin yang jauh dari jendela samping. Tentu saja,terkadang masinis perlu melihat keluar dari jendela samping untuk melangsir, menyambung dan sebagainya. Ini kurang baik jika masinis tidak dapat berpegangan pada "deadman" dan tidak ada waktu tunda disana.
Gambar deadman bentuk ring
Pada intinya untuk semua jenis deadman ini, masinis harus memberikan gerakan konstan. Misalnya kalau deadman berbentuk button maka masinis harus menekanya dalam jeda waktu tertentu, jika tunda waktu yang diberikan terlewat maka alarm akan memperingatkan, dan jika terlewat lagi maka mesin akan mati dan emergency brake bekerja. Hal ini karena sistem mendeteksi masinis sedang bermasalah dan kereta harus dihentikan.
Buka juga :
Post a Comment for "Deadman pada Kereta"
Silahkan berkomentar disini