Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Kerja Pengapian DLI (Distributorless Ignition System)

Cara Kerja Pengapian DLI (Distributorless Ignition System)

Cara Kerja Pengapian DLI (Distributorless Ignition System)


Mesin bensin 4 langkah menggunakan percikan bunga api untuk membakar campuran udara dan bahan bakar pada akhir langkah kompressi, percikan api ini diperlukan karena bensin mempunyai titik nyala api yang tinggi.



Sebuah sistem yang mensuplai percikan api ini disebut ignition system. Beberapa contoh dari sistem pengapian adalah
  • Sistem pengapian konvensional
  • Sistem pengapian transistor
  • Sistem pengapian CDI (Mesin Motor)
  • Sistem pengapian tanpa distributor (DLI).
Secara umum percikan bunga api disebabkan oleh lonjakan tegangan yang terjadi akibat pemutusan arus pada kumparan primer, sehingga arus pada kumparan sekunder naik hingga 40 KV.

DLI merupakan kependekan dari distributorless ignition system. Yang artinya sistem pengapian tanpa melibatkan distributor. Prinsip kerja DLI sama dengan pengapian konvensional.

perbedaan utama pada sistem pengapian konvensional dan DLI adalah media pemutusan arus. pada sistem pengapian konvensional, pemutusan arus dilakukan oleh platina pada sudut tertentu. sedangkan pada sistem pengapian DLI media pemutusan arus dilakukan oleh igniter pada coil pack atas perintah ECM dengan bantuan beberapa sensor.

Keuntungan ;
  • Karena tidak menggunakan platina, maka pada DLI tidak memerlukan penyetelan.
  • Efisiensi juga baik
  • Pembakaran lebih akurat
  • Jarang menimbulkan masalah
Kekurangan ;
  • Melibatkan rangkaian elektronik rumit
  • Walaupun jarang bermasalah, sekali bermasalah butuh scanner untuk mendeteksi
  • Harga komponen relatif mahal

Komponen Utama sistem DLI

Ada tiga komponen utama dalam sistem distributorless ignition. Komponen tetsebut adalah sensor sebagai pendeteksi, Control sebagai komponen pengontrol dan pengatur, serta aktuator selaku eksekutor perintah. Untuk lebi detail simak komponen sistem DLI dibawah ;

1. Komponen Sensor
Komponen sensor merupakan semua komponen elektronika yang berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi suatu keadaan.
komponen ini terdiri dari;
  • magnetic triggering (CMP dan CKP sensor)
  • temperatur sensor ( ECT dan IAT)
  • knock sensor
  • throtle position sensor
  • Manifold absolute pressure
komponen ini akan mendeteksi beberapa data yang diperlukan ECM untuk proses pengapian. Data yang dideteksi meliputi, suhu udara intake, posisi camshaft dan crankshaft, dan sudut pembukaan katup. Nantinya data yang dideteksi oleh beberapa sensor ini dikirimkan melalui nominal tegangan ke komponen control.

2. Komponen control
Komponen ini terdiri dari;
  • ECM/ECU ( engine control module)
  • ignition coil module/ICM ( terletak menyatu dengan coil pack)
  • Ignition Coil
ECM berfungsi sebagai pengolah data-data yang diperoleh dari sensor untuk menentukan timing pengapian sesuai beban dan kecepatan mesin, lebih lanjut sistem ini disebut ESA ( electronic spark advenced).

ICM berfungsi sebagai pemutus arus primer dan penghasil tegangan tinggi pada coil sekunder yang selanjutnya akan disalurkan ke spark plug.

3. Komponen actuators
komponen ini disebut sebagai eksekutor yang akan mengeksekusi segala perintah dari komponen control. dalam hal ini spark plug berfungsi sebagai eksekutor yang akan melanjutkan perintah dari ICM. spark plug akan mengkonversi tegangan sekunder menjadi loncatan bunga api.




Cara Kerja Sistem DLI

Secara umum, DLI bekerja dengan mengganti fungsi distributor dan platina pada mesin konvensional menggunakan komponen elektronik. Sehingga keduanya memiliki prinsip yang sama namun, pada DLI penyaluran bunga api berlangsung secara elektrik.

1. Saat kunci kontak "ON"
Kunci kontak akan mengaktifkan main relay dan relay ignition. Baterai mensuplai arus ke ECM dan Coil pack, sehingga terdapat arus stand by di coil sekunder.

2. Saat Engine Start/Run
crankshaft dan camshaft ikut berputar sehingga sensor ckp dan cmp juga ikut bekerja mengirimkan signal PWM ke ECM. Signal ini bervariasi tergantung kecepatan mesin.

Ckp akan mengirimkan data RPM mesin, sedangkan CMP mengirimkan data posisi top silinder satu. Sinyal kemudian dikirim ke ECM untuk dikelola bersama data-data dari sensor lain untuk menentukan timing pengapian sesuai kondisi mesin. Hasil output dari ECM berupa sinyal tegangan yang dikirim ke ICM.

pada pengapian konvensional platina akan memutuskan arus primer saat posisi top. Tapi pada DLI, ECM yang akan memutuskan arus primer saat posisi top.

Di ICM terdapat rangkaian transistor yang berfungsi sebagai gate untuk mengkonversi sinyal ECM untuk bisa memutuskan arus primer di setiap coil. sehingga dapat terbentuk tegangan tinggi pada coil sekunder.

Tegangan coil sekunder di salurkan ke spark plug untuk pemercikan api di masing-masing silinder.

Ada dua tipe rangkaian yang umum digunakan pada mobil.

1. Dual-coil pack
Rangkaian ini menggunakan dua buah coil untuk menghasikan tegangan tinggi. Artinya, satu coil melayani dua busi. Sehingga dua busi akan menyala bersamaan pada langkah yabg berbeda.

2. Single-coil pack
Rangkaian single-coil pack menggunakan 4 buah coil pada mesin 4 silinder. Artinya satu coil hanya melayani satu busi saja. Biasanya tipe ini tidak dilengkapi kabel busi karena coil terpasang diatas head silunder.

Itulah komponen serta cara kerja Dustributorless Ignition System. Semoga semakin menambag wawasan kita seputar teknologi otomotif.


Buka juga :

Post a Comment for "Cara Kerja Pengapian DLI (Distributorless Ignition System)"