Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Engine Braking

Engine Braking


Engine braking adalah suatu mekanisme dimana mesin juga ikut mengurangi kecepatan kendaraan. Hal ini terjadi ketika gaya perlambatan mesin dipakai untuk memperlambat laju kendaraan. Pengereman ini hanya dipakai di mesin bensin sedangkan pada mesin diesel memakai compression release brake dan exhaust brake.

Pada mesin bensin, engine braking terjadi ketika throttle ditutup, yaitu ketika pedal gas dilepas. Pada kondisi ini udara yang mengalir sangat terbatas. Dapat diilustrasikan dengan gaya yang diperlukan untuk meniup/ menyedot melalui saluran yang sempit dan saluran yang besar. Usaha yang dilakukan mesin untuk melawan aliran udara yang terbatas yang akan menimbulkan efek pengereman ini.

Tidak seperti mesin bensin yang udara masuk (air intake) dikendalikan dan menjaga aliran bahan bakar konstan, mesin diesel mengatur aliran bahan bakar sesuai dengan daya output yang dikehendaki. Pada mesin disel engine brake digantikan dengan:


1) Compresion release brake

Pengereman jenis ini disebut juga jake brake. Prinsip kerja pengereman ini yaitu dengan membuka exhaust valve ketika mode kompresi sehingga menyebabkan ekspansi adiabatik dari udara terkompresi yang pada akhirnya energy yang tersimpan pada udara terkompresi tidak diteruskan ke crankshaft tetapi dibuang ke atmosfer.



Gambar Exhaust valve mesin disel yang terbuka


Pengereman jenis ini sangat efektif, sebagai contoh mesin disel 565 HP dapat menghasilkan kekuatan braking sampai dengan 600 HP. Akan tetapi, pengereman ini dilarang dibeberapa lokasi karena efek kebisingannya yang mengganggu.


2) Exhaust brake

Pengereman ini memiliki prinsip yang mirip dengan engine brake pada mesin bensin yaitu dengan mengatur bukaan exhaust memakai buterfly valve sehingga menimbulkan tekanan balik dari exhaust.
Sedangkan pada mesin disel modern dilengkapi dengan peralatan tambahan agar pengereman yang terjadi sesuai batas regulasi yang ditentukan ( bebas polusi udara dan suara) misalnya:

a) Perticulate filter

Alat ini memfilter partikel sisa pembakaran sebelum keluar exhaust, yang akhirnya menimbulkan hambatan yang besar pada jalur exhaust. Hal ini menyebabkan tekanan balik yang besar lebih dari exhaust brake.

b) EGR (Exhaust Gas Recilculator)

Alat ini menghisap gas exhaush kembali ke air intake(biasanya dikontrol oleh throttle) sehingga terjadi gaya hambat seperti pada mekanisme engine brake pada mesin bensin.

Berdasarkan ulasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada kereta api yang umumnya menggunakan mesin disel tidak ada engine brake tetapi exhaust brake. Exhaust brake dipilih karena noise yang ditimbulkan lebih kecil daripada compression release brake. Namun, ada juga yang menggabungkan antara compressed release brake dan exhaust brake untuk mendapatkan daya pengereman yang besar dan noise yang kecil.


Buka juga :

Post a Comment for "Engine Braking"