Sistem Pengapian - Pengertian, Fungsi dan Prinsip Kerjanya
Sistem Pengapian - Pengertian, Fungsi dan Prinsip Kerjanya |
Sistem Pengapian - Pengertian, Fungsi dan Prinsip Kerjanya
Pernahkan terlintas dibenak anda, mengapa busi pada mobil itu bisa mengeluarkan api ? Dari mana sumber api pada busi ? apakah menggunakan pemantik atau menggunakan listrik ?
Busi pada mesin bensin itu, sebenarnya tidak mengeluarkan api. Namun, busi ini hanya mengkonversi energi listrik menjadi percikan bunga api. Listrik dalam komposisi besar ini, juga memiliki sifat seperti api yang panas dan dapat membakar.
Bagaimana cara busi mengkonversi listrik menjadi api ?
Ini adalah tugas dari sistem pengapian, yang menyalurkan energi listrik dengan komposisi besar juga pada timming yang tepat.
Pengertian sistem pengapian
Sistem pengapian adalah rangkaian mekatronika yang digunakan untuk menyalurkan energi listrik bertegangan tinggi, dengan input bertegangan rendah ke busi untuk dikonversi menjadi percikan api.
Prinsip yang digunakan pada sistem pengapian, adalah perubahan energi dari energi listrik menjadi percikan api. Pada dasarnya, energi listrik diubah ke bentuk energi kalor, namun karena beda potensial antara kedua kutub cukup besar maka akan timbul loncatan elektron.
Bagaimana cara agar beda potensial besar ?
Ini adalah tugas dari transformator step up, trafo step up adalah dua buah kumparan listrik yang memiliki jumlah lilitan sekunder lebih banyak dari pada lilitan primer.
Sehingga apabila arus listrik di salurkan ke kumparan primer, maka arus listrik pada kumparan sekunder memiliki tegangan lebih tinggi.
Untuk mendapatkan tegangan sekunder yang lebih tinggi, maka perbedaan jumlah lilitan primer dan sekunder dibuat lebih besar.
Untuk mempelajari lebih detail mengenai prinsip kerja sistem pengapian, bisa anda baca pada artikel berikut ; Cara kerja pengapian pada mobil.
Fungsi sistem pengapian
Prinsip yang digunakan pada sistem pengapian, adalah perubahan energi dari energi listrik menjadi percikan api. Pada dasarnya, energi listrik diubah ke bentuk energi kalor, namun karena beda potensial antara kedua kutub cukup besar maka akan timbul loncatan elektron.
Bagaimana cara agar beda potensial besar ?
Ini adalah tugas dari transformator step up, trafo step up adalah dua buah kumparan listrik yang memiliki jumlah lilitan sekunder lebih banyak dari pada lilitan primer.
Sehingga apabila arus listrik di salurkan ke kumparan primer, maka arus listrik pada kumparan sekunder memiliki tegangan lebih tinggi.
Untuk mendapatkan tegangan sekunder yang lebih tinggi, maka perbedaan jumlah lilitan primer dan sekunder dibuat lebih besar.
Untuk mempelajari lebih detail mengenai prinsip kerja sistem pengapian, bisa anda baca pada artikel berikut ; Cara kerja pengapian pada mobil.
Fungsi sistem pengapian
Fungsi sistem pengapian itu hanya satu, yakni membakar campuran udara dan bensin yang telah dikompresi (saat akhir langkah kompresi) hanya pada mesin bensin.
Mengapa hanya pada mesin bensin ?
Ini karena mesin diesel yang berbahan bakar solar itu, menggunakan pembakaran otomatis atau dikenal sebagai self combustion. Jadi tidak memerlukan rangkaian sistem pengapian.
Proses pembakaran mesin bensin
Dalam siklus mesin bensin 4 tak, kita mengenal langkah hisap, langkah kompresi, langkah usaha dan langkah buang.
Busi, hanya akan menyala saat campuran bensin dan udara terkompresi. Ini terjadi saat akhir langkah kompresi ketika piston mencapai TMA (titik mati atas).
Dengan demikian, bisa disimpulkan kalau sistem pengapian tidak bekerja secara konstan, melainkan secara interval.
Untuk mempelajari skema sistem pengapian secara detail, bisa anda simak di bawah ini
Jenis Jenis Sistem Pengapian
Mengapa hanya pada mesin bensin ?
Ini karena mesin diesel yang berbahan bakar solar itu, menggunakan pembakaran otomatis atau dikenal sebagai self combustion. Jadi tidak memerlukan rangkaian sistem pengapian.
Proses pembakaran mesin bensin
Dalam siklus mesin bensin 4 tak, kita mengenal langkah hisap, langkah kompresi, langkah usaha dan langkah buang.
Busi, hanya akan menyala saat campuran bensin dan udara terkompresi. Ini terjadi saat akhir langkah kompresi ketika piston mencapai TMA (titik mati atas).
Dengan demikian, bisa disimpulkan kalau sistem pengapian tidak bekerja secara konstan, melainkan secara interval.
Untuk mempelajari skema sistem pengapian secara detail, bisa anda simak di bawah ini
Jenis Jenis Sistem Pengapian
Ternyata, ada beberapa macam sistem pengapian. Antara lain ;
1. Pengapian konvensional
Sesuai namanya, pengapian konvensional adalah sistem yang bekerja secara konvenional menggunakan kontak mekanik untuk menentukan interval busi menyala.
2. Pengapian transistor
Sistem ini, juga dikatakan sebagai pengapian elektronik karena sudah menggunakan transistor sebagai pengganti kontak mekanik.
Pengertian sistem pengapian transistor, adalah mekanisme perubahan listrik menjadi api, dengan bantuan transistor yang bertugas sebagai saklar elektronik yang memutuskan arus primer coil.
Meski demikian, secara umum skema pengapian transistor hampir sama dengan pengapian konvensional.
3. Pengapian DLI
Sistem pengapian DLI adalah skema pengapian yang tidak dilengkapi dengan distributor. Distributor sendiri adalah komponen untuk membagikan arus tegangan tinggi dari coil. Sistem pengapian ini yang paling banyak ditemui pada mobil EFI saat ini.
4. Pengapian CDI
Pengapian CDI adalah sistem pengapian pada sepeda motor (mesin silinder tunggal) yang menggunakan capasitor sebagai sumber pembangkit induksi pada coil.
Demikian artikel mengenai pengertian dan fungsi sistem pengapian pada mobil. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.
Buka juga :
Post a Comment for "Sistem Pengapian - Pengertian, Fungsi dan Prinsip Kerjanya"
Silahkan berkomentar disini