Track Circuit: Metode deteksi keberadaan kereta
Track Circuit: Metode deteksi keberadaan kereta |
Salah satu metode yang dipakai untuk mendeteksi keberadaan kereta pada lintas adalah Track Circuit. Disebut demikian kerena metode ini menggunakan circuit listrik sederhana pada lintas. Sistem ini pertama kali dipakai pada 1864 oleh William Robert Sykes pada London Chatham and Dover Railway. Lebih jelas tentang track circuit dan operasionalnya, baca sampai selesai ya.
Gambar 1 menunjukkan kondisi track circuit ketika blok lintas kosong. Dari sebelah kiri terdapat insulated gap yang merupakan gap isolasi antar satu blok lintas dengan blok lintas yang lain. Lebih jelas tentang blok lintas/ blok signaling baca: Block Signaling. Dalam satu blok lintas terdapat satu sistem track circuit. Aliran listrik di batre mengalir melalui rel dimana satu positif dan satu negatif akhirnya sampai di signal relay dan mengaktifkan relay. Ketika relay aktif maka lampu hijau akan menyala, yang berarti blok lintas kosong.
Gambar 1. Kondisi blok lintas kosong
Gambar 2. Kondisi blok lintas terisi
Selanjutnya ketika kereta melintas, Gambar 2. Maka aliran listrik kutup positif dan negatif mengalir melewati axle sebelum sampai ke signal relay sehingga relay tidak aktif. Ketika relay tidak aktif maka switch lampu signal berpindah kebawah dan lampu merah yang menyala, menandakan blok lintas terisi. Dari sini jelas pula fungsi dari isolatuion gap yaitu agar power di satu track circiut tidak mengganggu sistem track circuit yang lain. Biasanya power yang dipakai pada sistem ini hanya sekitar 1,5 - 12 VDC.
Bagaimana pemasangan track circuit pada lintas kereta listrik dimana rel sebagai current return ( tempat kembalinya arus listrik)? Jika rel sebagai netral atau grounding tempat kembalinya arus, tentu akan menggangu sinyal dari track circuit. Untuk itu pada sistem LAA AC, track circuit biasanya juga menggunakan power AC namun dengan frekuensi yang berbeda dan relay dirancang dengan filter untuk mendeteksi frekuensi yang telah ditentukan. Sedangkan untuk LAA DC, track circuit DC dilakukan dengan memakai salah satu rel sebagai kutub positif track circuit dan rel satunya sebagai kutub negatif track circuit sekaligus sebagai current return sistem LAA.
Rel modern sekarang biasanya tidak memiliki joint/ sambungan, dimana sambungan sudah dilas ketika instalasi. Apakah track circuit yang memerlukan isolation gap bisa diaplikasikan? Untuk menjawab pertanyaan ini, maka track circuit memberikan solusi dengan memakai transmiter - receiver dimana frekuensi diset berbeda antar blok lintas. Sehingga track circuit pun masih bisa diaplikasikan.
Gambar 3. Track circuit dengan frekuensi
Contoh produk track circuit antara lain, FTG S produk Siemens, FS3000 produk Westinghouse, EBI Track 400 produk Bombardier dan Alston dengan Digicode dan Jade. Metode lain untuk deteksi keberadaan kereta adalah axle counter.
Reff:
https://en.wikipedia.org/wiki/Track_circuit
Contoh produk track circuit antara lain, FTG S produk Siemens, FS3000 produk Westinghouse, EBI Track 400 produk Bombardier dan Alston dengan Digicode dan Jade. Metode lain untuk deteksi keberadaan kereta adalah axle counter.
Reff:
https://en.wikipedia.org/wiki/Track_circuit
Buka juga :
Post a Comment for "Track Circuit: Metode deteksi keberadaan kereta"
Silahkan berkomentar disini